MARI BERSAHABAT DENGAN MUSIK
Musik sangat berperan
penting bagi perkembangan IQ (Intelegent Quention), bagi manusia, khusunya
musik klasik, terutama bagi anak-anak. Dewasa ini banyak orang tua yang tidak
peduli dan mengetahui akan pentingnya musik terhadap perkembangan intelektual
dan social anak, kesehatan jiwa dan fisik.
Musik merupakan bahasa
yang universal, karena musik mampu di mengerti dan dipahami oleh setiap orang
dari bangsa apapun di dunia ini. Tidak bisa dihindari lagi bahwa musik telah menjadi
bagian penting bagi kehidupan manusia . Selain itu, musik juga mempunyai
peranan yang sangat penting dalam perkembangan kedisiplinan dan karakter
anak-anak dalam usia dini.
Para ahli telah
membuktikan penelitiannya tentang betapa pentingnya pengaruh musik terhadap
perkembangan manusia diantaranya :
a. Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik
klasik mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quention)
b. Musik memberi pengaruh pengaruh positif bagi manusia,
diantaranya menunjang perkembangan intelektual dan social anak, kesahatn jiwa
dan fisik. Seorang anak yang sejak kecil mendengarkan musik, khusunya musik
klasik akan lebih berkembang kecerdasaanya dan intelegensinya. Tingkat
kedisiplinannya lebih tinggi.
c. Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidikan
mengatakan “musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut sehingga iya
berperan besar dalam perkembangan otak, karakter, bahkan raga manusia”.
d. Musik bisa menentramkan, menenangkan dan meyembuhkan.
Beberapa
orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.
Musik adalah suatu alat yang tidak memiliki batasan batasan bagi umat manusia untuk menikmatinya ;
Musik adalah suatu alat yang tidak memiliki batasan batasan bagi umat manusia untuk menikmatinya ;
ambil
contoh ; ada orang yang bisa bahasan jerman namun zu viele Heute konnen nicht
Deutch Sprechen ; tidak demikian dengan musik ; dengan multi modal stimulus
yang dia miliki , maka musik begitu diterima oleh indera pendengaran kita ;
maka ia merambah masuk melalui saraf pendengaran , diterima ,diartikan di otak
, dan apabila musik itu bagus maka ia turut mempengaruhi suatu organ di otak
yang bernama system limbic, dimana setelah perangsangan itu maka akan
terlibatlah unsur emosi yang kita miliki sehingga akan mempengaruhi semua
metabolisme otak kita ; kemudian ditemukan pula bahwa ternyata nada nada yang
sangat baik bagi "makanan" otak kita adalah nada nada dengan
frekuensi tinggi ; banyak orang yang berpendapat bahwa semua musik klasik
adalah sama saja , entah itu Mozart, Beethoven, Bach, Chopin, atau "si
raja Waltz" Strauss sekalipun ; dan ternyata mengapa Mozart seringkali
dijadikan acuan , karena selain rentang nada yang sedemikian luas dari lagu
lagu karyanya, ditambah lagi dengan tempo yang sedemikian dinamis ; ternyata
hamper semua karya karya Mozart memiliki nada nada dengan frekuensi tinggi ;
sehingga pada penelitian penelitian , seringkali didapatkan hasil bahwa musik
dari Wolfgang Amadeus Mozart-lah yang paling optimal dalam meningkatkan fungsi
otak kita ; selain itu baru hal "relative" terbaru yang didapat
adalah bahwa selain musik Mozart ; ternyata musik dari lagu lagu Gregorian (
chant of Gregorian ) khususnya dari jaman rahib Dom Moquereau dan Dom Gajard
sangat baik dalam mengisi "baterei otak" dan juga memiliki kualitas
penyembuhan tertentu . Lagu lagu Gregorian , seperti kita ketahui tidak
memiliki tempo, atau ketukan irama ; irama yang dibentuk ternyata terlahir dari
irama irama fisiologis, seperti pernafasan dan detak jantung ; kidung Gregorian
memberi energi dan kedamaian batin pada orang yang menyanyikan dan
mendengarkannya ; ia juga menjaga tubuh dan pikiran manusia agar berada dalam
kesadaran yang tenang ; dan dari hasil penelitian yang paling baru ; ternyata
juga ditemukan bahwa bunyi " Om..." suara bhiksu dan suara orang
mengaji juga memiliki kualitas yang kurang lebih sama dengan chant of Gregorian
.
Musik
klasik bukan semata-mata untuk kesenangan saja, melainkan juga berguna untuk
perkembangan anak. Dalam kegiatan belajar musik berfungsi agar otak kanan ikut
aktif, karena biasanya yang aktif hanya otak kiri. Jadi intinya perlu adanya
keseimbangan fungsi otak kiri dengan otak kanan agar kegiatan yang dilakukan
mendapatkan hasil yang optimal. Keseimbangan itu dapat diupayakan melalui
aktifitas musik yang konstruktif.
Garace Sudargo (seorang musisi dan pendidik) mengatakan bahwa "dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan olah raga manusia.
Garace Sudargo (seorang musisi dan pendidik) mengatakan bahwa "dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan olah raga manusia.
Seorang
ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh musik bagi
kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur yang sama diletakkan
pada tempat yang berbeda. Yang satu diletakkan dekat dengan pengeras suara
(speaker) yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock, sedangkan tanaman
yang lain diletakkan dekat dengan speaker yang memperdengarkan lagu-lagu yang
indah dan berirama teratur. Dalam beberapa hari terjadi perbedaan yang sangat
mencolok. Tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu rock menjadi layu dan
mati, sedangkan tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh
segar dan berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik sangat mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup.
Musik dapat diibaratkan seperti pelumas, membuat sesuatu yang tadinya macet menjadi longgar atau lapang. Dari kelapangan itu muncul kreativitas. Musik bisa menjadi katup pelepas sehingga yang macet-macet itu menjadi lancer.
Kemacetan ini sering terjadi juga dalam pembelajaran. Selama ini pembelajaran selalu dikaitkan dengan perumpamaan, seperti mengumbar itu harus memakai pensil dulu dan lain-lain. Padahal seharusnya tidak demikian. Belajar adalah ekspresi. Dengan menggunakan musik, diharpkan belajar menjadi santai, menyenangkan sehingga mendorong kebebasan berekspresi karena pada dasarnya setres dan tekananlah yang menghambat pembelajaran.
Musik dapat diibaratkan seperti pelumas, membuat sesuatu yang tadinya macet menjadi longgar atau lapang. Dari kelapangan itu muncul kreativitas. Musik bisa menjadi katup pelepas sehingga yang macet-macet itu menjadi lancer.
Kemacetan ini sering terjadi juga dalam pembelajaran. Selama ini pembelajaran selalu dikaitkan dengan perumpamaan, seperti mengumbar itu harus memakai pensil dulu dan lain-lain. Padahal seharusnya tidak demikian. Belajar adalah ekspresi. Dengan menggunakan musik, diharpkan belajar menjadi santai, menyenangkan sehingga mendorong kebebasan berekspresi karena pada dasarnya setres dan tekananlah yang menghambat pembelajaran.
Adanya
pengaruh positif musik terhadap fisik dan psikologis manusia itu, menjadikan
musik dimanfaatkan sebagai media penyembuhan. Tentu saja penggunaan musik harus
digunakan secara proporsional. Tidak semua jenis musik bisa didenger dalam
segala kondisi bahkan terkadang kita justru memerlukan keheningan untuk
menenangkan perasaan. Bahkan suara nyanyian burung, gemercik aliran sungai,
tetesan air hujan dan gemuruh ombak bisa menjadi musik terindah untuk
menenangkan perasaan jiwa.
Sejatinya musik tidak hanya terbatas dari suara yang dihasilkan dari instrumen atau suara manusia semata, tapi suara alam juga bisa menjadi sumber musik yang sangat menawan. Karena itu, jangan pernah melupakan suara nyanyian alam dan dengarlah keindahan musikalnya yang begitu natural.
Tanpa musik hidup terasa hampa, sepi, sunyi, mati
Sejatinya musik tidak hanya terbatas dari suara yang dihasilkan dari instrumen atau suara manusia semata, tapi suara alam juga bisa menjadi sumber musik yang sangat menawan. Karena itu, jangan pernah melupakan suara nyanyian alam dan dengarlah keindahan musikalnya yang begitu natural.
Tanpa musik hidup terasa hampa, sepi, sunyi, mati
sumber : http://kuliah-seni.blogspot.com/2013/09/pengaruh-musik-dalam-kehidupan.html
0 komentar: