MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN OTAK DENGAN SENI RUPA!
Otak adalah organ tubuh terpenting manusia yang tak hanya sebagai
pusat kontrol, tetapi juga pusat kendali, tetapi juga sebagai pusat
kendali atas semua sistem dalam tubuh. Otak merupakan organ inti
kecerdasan dan kemampuan berpikir manusia. Secara anatomi otak terbagi
kepada beberapa bagian. Bagian terbesar disebut dengan otak bear dengan
dua belahan yang terkenal dengan otak kiri dan otak kanan.
Menurut
riset Prof. Regar Sperry menyatakan otak cenderung membagi aktivitas
menjadi dua yaitu : aktivitas otak kiri dan aktivitas otak kanan. Bila
yang satu aktif yang lain cenderung in aktif.
Otak kiri berhubungan
dengan logika, urutan bahasa angka, angka dan analisa. Sedangkan otak
kanan akan aktif bila berhubungan dengan ritme, kreativitas, warna,
imajinasi dan dimensi. Namun dalam riset yang berbeda oleh Prof. Robert
Ormstein. Dr. Robert Bloch dan Tony Iluxan membuktikan bahwa
mengembangkan aktivitas otak kiri dan kanan secara harmonis dan simultan
akan menggandakan kemampuan dasar secara sinergi.Potensi belahan otak
kiri dan kanan
Pertumbuhan otak anak paling pesat terjadi pada
usia 0-2 tahun, dimana volume otak akan mencapai 80 %. Akan tetapi tidak
berarti bahwa perkembangan otak berhenti hanya sampai disitu saja.
Volume otak anak terus berjalan hingga usia 12 tahun. Hal ini membuat
pemberian nutrisi dan stimulasi bagi perkembangan otak masih tetap
sangat dibutuhkan, bahkan setelah usia 12 tahun. Perlu pro aktif orang
tua dalam membentuk perkembangan otak kiri dan kana secara seimbang.
Untuk kecerdasan yang optimal.
Fungsi otak kiri bagi perkembangan anak
- Mengontrol kemampuan gerak dan fungsi tubuh sebelah kanan
- Mengontrol kemampuan bicara dan menulis
- Mengontrol kemampuan bahasa dan pengucapan
- Mengontrol kemampuan menganalisa dan pengambilan keputusan
- Mengatur logika berfikir
- Mengontrol kemampuan berhitung
Fungsi otak kanan untuk perkembangan anak
- Mengontrol kemampuan gerak dan fungsi tubuh sebelah kiri
- Mengontrol kemampuan berfikir secara konseptual
- Memahami bahasa yang sederhana atau kreatifitas isi pembicaraan
- Mengatur kemampuan bermusik dan visualisasi
- Mengontrol daya ingat
- Pengembangan imajinasi dan kreatifitas bagi anak.
Orang
tua memiliki peran yang sangat strategis untuk mendukung perkembangan
kecerdasan anak secara optimal. Di samping gizi yang seimbang sudah
tentu menciptakan kondisi lingkungan yang mensimulasi aktivitas otak
kiri dan kanan. Kenalkan anak sedini mungkin dengan warna, kosa kata,
cerita dan berkreatifitas.
Pendidikan seni berperan penting untuk perkembangan belahan otak bagian kanan
Banyak
masyarakat kita (para orang tua) yang menganggap bahwa pelajaran seni
khususnya seni rupa, bukanlah pelajaran penting. Apalagi bila ditinjau
dari segi ekonomisnya. Karena pelajaran seni rupa selalu dihentikan
dengan biaya yang besar. Sementara di pihak lain secara praktis
pendidikan seni rupa dianggap tidak menghasilkan keuntungan material
yang memadai.
Ditambah lagi tentang pengalaman berkesenian
seseorang yang tidak memberikan jaminan apa-apa secara material. Tidak
bisa kita pungkiri, bahwa kehidupan seorang seniman tidak menjamin
kemapanan secara materi. Banyak seniman yang punya nama besar, tetapi
tetapi tetap hidup miskin. Sehingga banyak orang tua yang melarang
anaknya untuk menjadi seniman. Kecuali jika hanya sebagai hobi
Sementara
bagi siswa sendiri pelajaran seni rupa adalah suatu yang harus diiringi
dengan bakat. Jika tidak berbakat bagaimanapun cara belajarnya hasilnya
tetap tidak akan bagus.
Dewasa ini diberbagai sekolah jam
pelajaran untuk berkesinambungan diperkecil. Bahkan di beberapa sekolah
unggul ada yang sudah dihapuskan sama sekali. Padahal menurut Prof.
Ramesh Ganta (Kakatia University) “Bahwa bangsa yang menggusur
pendidikan seni dari kurikulum sekolahnya akan menghasilkan generasi
yang berbudaya kekerasan di masa depan, karena kehilangan kepekaan untuk
membedakan nuansa baik dan nuansa buruk” (Disampaikan pada kongres
international society for education through art di Asia Pasifik tahun
1994).
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Paris, bila
diteliti silabus pelajarannya ada mata pelajaran yang membantu anak
lebih banyak mengetahui tentang seni : yaitu art dan mitologi. Anak-anak
di sana tidak hanya tahu tentang keindahan sebuah lukisan yang
terpajang tetapi juga mengetahui latar belakang pelukisnya atau
perspektif sejarah ketika lukisan itu digoreskan di atas kanvas. Hal
inilah barangkali yang membuat orang-orang Amerika mempunyai apresiasi
yang cukup tinggi. Sejak kecil mereka dididik untuk mencintai museum dan
karya seni.
Nah cobalah tanya anak-anak pelajar yang ada di
sekitar kita, dalam setahun berapa kali sudah mengunjungi museum? Atau
sudah berapa kalikah kita membawa anak ke museum dan pameran seni rupa?
Atau bila lebih jeli, silahkan intip kurikulum sekolah anak kita, adakah
di dalamnya terselip study ke museum? Mengunjungi pameran lukisan dan
patung? Menghadiri pementasan teater? Menikmati musik daerah? Saluang
atau Gamad atau Rabab dan Randai?
Harus kita akui dan perlu kita
sadari bersama bahwa operasi seni dan budaya adalah salah satu elemen
yang memperhalus karakteristik seseorang. Dilandasi kenyataan tersebut
sangat penting artinya memberikan pendidikan seni rupa terhadap tumbuh
kembang anak antara lain :
1. Pendidikan seni rupa mampu memberikan kebebasan tanpa paksaan dalam pengalaman batin anak.
2. Pendidikan seni rupa merupakan pendidikan ekspresi sebagai upaya
pencerdasan anak dalam membentuk mental yang sehat jasmani dan rohani,
berdisiplin penuh tanggung jawab, kritis bijaksana, berbudaya dan
memiliki perasaan halus terhadap berbagai persoalan yang lahir di
sekitarnya.
3. Pendidikan seni rupa mampu menghidupkan fantasi,
melatih ketangkasan berfikir diiringi ketajaman penghayatan terhadap
alam sekitar serta lingkungan dimana anak-anak berada.
4. Pendidikan
seni rupa mampu mendatangkan jiwa dan raga anak-anak hingga kelak
mencintai daerahnya dengan dilandasi nilai estetis dan artistik.
Lesunya
berbagai cabang seni budaya luhur kita antara lain, karena absennya
apresiasi masyarakat terhadap seni. Mungkin saja cara pengajaran dan
pendidikan seni budaya kita baru sampai pada permukaan, belum menukik ke
inti, yang membuat masyarakat kita memberikan penghargaan tinggi pada
karya seni dan budaya kita.
Kekurangan dalam sistem pendidikan
kita ini perlu disadari oleh para orang tua, eksekutif dan para pelaku
pendidikan.
sumber: http://sinarpagiindonesia.com/pendidikan/131-pentingnya-pendidikan-seni-rupa-terhadap-perkembangan-otak-anak.html
0 komentar: